RAD (Rapid Application Development)
BAB III
RAD
(Rapid Application
Development)
A. Pengertian
James Martin,
dalam bukunya menulis, "Rapid Application Development
(RAD) merupakan pengembangan siklus yang
dirancang untuk memberikan
pengembangan jauh lebih
cepat dan hasil yang
berkualitas lebih tinggi dibandingkan yang dicapai dengan siklus
hidup tradisional (SHPS). Hal ini dirancang untuk mengambil keuntungan maksimum dari pengembangan
perangkat lunak yang cukup handal yang telah berevolusi baru-baru ini."
RAD adalah
istilah yang awalnya digunakan untuk menggambarkan suatu proses pengembangan
software yang diperkenalkan oleh James Martin pada tahun 1991.
Metodologi Martin melibatkan pengembangan
iteratif dan pembangunan prototipe. Baru-baru ini, istilah dan
singkatan ini digunakan dalam arti lebih luas yang mencakup berbagai teknik
yang ditujukan untuk mempercepat pengembangan aplikasi, seperti penggunaan
kerangka kerja aplikasi web dan jenis lain dari kerangka kerja perangkat lunak.
Pengembangan aplikasi
cepat merupakan tanggapan
terhadap proses non- rapid yang
dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti Analisis dan Desain Sistem
Terstruktur dan model Waterfall lainnya. Satu masalah dengan metodologi
sebelumnya adalah bahwa
aplikasi begitu lama untuk
dibangun sehingga
persyaratan telah berubah sebelum sistem itu
selesai, sehingga sistem
yang dibangun tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah
lain adalah asumsi bahwa tahap
analisis kebutuhan metodologi
saja akan mengidentifikasi semua persyaratan
penting. Fakta membuktikan
bahwa hal ini
jarang terjadi, bahkan untuk
proyek dengan para
profesional yang sangat
berpengalaman di semua tingkat.
Dimulai dengan ide-ide dari Brian Gallagher, Alex Balchin, Barry Boehm dan Scott
Shultz, James Martin
mengembangkan pendekatan Rapid Application Development selama tahun 1980 di IBM dan sakhirnya
diresmikan dengan menerbitkan bukunya
pada tahun 1991, Rapid Application Development.
Secara
umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat antarmuka
pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan
waktu yang lama untuk membuatnya. Dua sistem RAD yang paling populer untuk
Windows adalah Visual Basic dan Delphi.
B. Unsur Penting
RAD
Mempunyai 4 Unsur Penting :
a)
Manajemen
Khususnya
manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba (experimenter) yang suka
melakukan hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal (early adapter) yang
dengan cepat mempelajari bagaimana cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
b)
Manusia
Daripada
hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas SDLC, RAD
menyadari adanya efesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim
khusus. Anggota dari tim ini adalah para ahli dalam metodologi dan alat
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas
khusus mereka masing-masing. Martin menggunakan istilah tim SWAT,
dimana SWAT merupakan singkatan dari "Skilled With Advanced Tools"
(ahli dengan alat-alat canggih).
Bagian
lain dari People yang memegang peran
penting termasuk:
Sponsor, User
Coordinator, Tim Perencanaan Persyaratan,
Tim Perancangan Pengguna, User Review
Board, Training Manager,
Project Manager, dan Pemimpin Workshop.
c)
Metodologi
Dasar-dasar
metodologi RAD demikian meliputi:
- Menggabungkan
teknik terbaik yang tersedia dan menentukan urutan tugas yang akan membuat
orang-orang teknik yang paling efektif.
- Menggunakan
prototipe yang pada akhirnya berubah menjadi produk akhir.
- Menggunakan
lokakarya, bukannya wawancara, untuk mengumpulkan persyaratan.
- Memilih satu
set CASE tools untuk mendukung pemodelan, prototyping, dan code generation.
Keterlibatan
pengguna diseluruh siklus hidup RAD memastikan kebutuhan dan harapan
pengguna jelas dipahami. RAD mengambil keuntungan dari
alat pengembangan aplikasi yang kuat untuk
mengembangkan aplikasi yang berkualitas tinggi dengan cepat.
Prototyping
digunakan untuk membantu pengguna memvisualisasikan dan meminimalkan perubahan
pada sistem seperti yang sedang dibangun, yang memungkinkan aplikasi untuk
berevolusi interaktif.
Prototyping
merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan
sistem. Seing terjadi seorang pelanggan
hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa
menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan,
pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan.
Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma,
kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara
pelanggan dan pengembang,
maka harus dibutuhakan kerjasama
yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan
pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi
teknis dan pelanggan
akan mengetahui proses-proses
dalm menyelasaikan sistem yang
diinginkan. Dengan demikian
akan menghasilkan sistem
sesuai dengan jadwal
waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar
model prototype ini berhasil dengan baik
adalah dengan mendefinisikan
aturan-aturan main pada
saat awal, yaitu
pelanggan dan pengembang
harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan
dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan
perangkat lunak aktual
aktual direkayasa dengan kualitas
dan implementasi yang sudah ditentukan.
d) Peralatan
Tools dalam
RAD terutama terdiri
atas bahasa-bahasa generasi keempat
dan alat-alat rekayasa peranti
lunak dengan bantuan
komputer (computer-aided
software engineering - CASE) yang
memfasilitasi prototyping dan
penciptaan kode.CASE tools menggunakan
komputer untuk membuat
dokumentasi yang dapat berubah
menjadi peranti lunak dan basis data operasional.
C. Alur Proses
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat
yang dicapai dengan menerapkan :
- Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
- Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
- Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
- Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.
Pendekatan
RAD model menekankan cakupan :
1) Business
Modeling
Aliran informasi diantara
fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
*) Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis ?
*) Kemana informasi itu pergi?
*) Siapa yang memprosesnya ?
2) Data
Modeling
Aliran
informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring
ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut.
Karakteristik/attribut dari masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan
antara objek-objek tersebut didefinisikan.
3) Process
Modeling
Aliran
informasi yang didefinisikan dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk
mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis.
Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau
mendapatkan kembali sebuah objek data.
4) Application
Generation
Selain
menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga
yang konvensional, metode pengembangan perangkat lunak RAD lebih banyak memproses
kerja untuk memakai lagi komponen program yang telah ada atau menciptakan
komponen yang bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat Bantu otomatis
dipakai untuk memfasilitasi kontruksi perangkat lunak.
5) Testing
& Turnover
Karena
proses metode
pengembangan perangkat lunak RAD menekankan pada pemakaian kembali,
banyak komponen yang telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu
pengujian. Tapi komponen baru harus diuji.
D. Keunggulan dan Kelemahan
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan menggunakan RAD
(Whitten, Bentley, Ditman, 2004):
Keunggulan :
1. Berguna untuk proyek-proyek tempat
persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen
(berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja).
Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek.
3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih
tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi
yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan
yang model-driven.
5. Error dan penghilangan cenderung untuk
dideteksi lebih awal dan prototype daripada dalam model sistem.
Kelemahan :
1. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong
mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan
biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung dan merawat
sistem.
2. Prototype-prototype
RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah
disingkat atau diabaikan.
3. Prototype
berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan
alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai.
4. Kadang-kadang
lebih baik membuang sebuah prototype, tapi
para stakeholder enggan melakukannya
karena menganggapnya sebagai hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.
5. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas
yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui
metodologi tersebut.
6. Untuk proyek
dengan skala besar, metode pengembangan perangkat lunak RAD membutuhkan sumber daya
manusia yang cukup untuk membentuk sejumlah tim RAD yang baik.
7. Metode pengembangan perangkat lunak RAD membutuhkan
pengembang dan pemakai yang mempunyai komitmen dalam aktivitas rapid-fire untuk
melaksanakan aktivitas melengkapi sistem dalam kerangka waktu yang singkat.
Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD gagal.
8. Tidak
semua aplikasi sesuai untuk metode pengembangan perangkat lunak RAD. Bila sistem tidak dapat
dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi
sangat problematic. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi.
BAB V
PENUTUP
Rapid Application Development merupakan seperangkat
strategi yang terintegrasi yang ada dalam suatu kerangka kerja meneyeluruh yang
disebut Information Engineering (IE).
Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD
memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh”
dalam periode waktu yang sangat pendek.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home