Wednesday 14 January 2015

RAD (Rapid Application Development)



BAB III
RAD
(Rapid Application Development)
A.    Pengertian
James Martin,  dalam bukunya  menulis,  "Rapid  Application  Development (RAD)  merupakan pengembangan siklus  yang   dirancang   untuk   memberikan pengembangan    jauh    lebih   cepat    dan    hasil    yang   berkualitas   lebih   tinggi dibandingkan yang dicapai dengan siklus  hidup  tradisional (SHPS). Hal ini dirancang untuk mengambil keuntungan  maksimum dari pengembangan perangkat lunak yang cukup handal yang telah berevolusi baru-baru ini."
RAD adalah istilah yang awalnya digunakan untuk menggambarkan suatu proses pengembangan software yang diperkenalkan oleh James Martin pada tahun 1991.  Metodologi  Martin  melibatkan  pengembangan  iteratif  dan  pembangunan prototipe. Baru-baru ini, istilah dan singkatan ini digunakan dalam arti lebih luas yang mencakup berbagai teknik yang ditujukan untuk mempercepat pengembangan aplikasi, seperti penggunaan kerangka kerja aplikasi web dan jenis lain dari kerangka kerja perangkat lunak.
Pengembangan  aplikasi  cepat  merupakan tanggapan terhadap  proses non- rapid yang dikembangkan pada 1970-an dan 1980-an, seperti Analisis dan Desain Sistem Terstruktur dan model Waterfall lainnya. Satu masalah dengan metodologi sebelumnya   adalah   bahwa   aplikasi begitu   lama  untuk   dibangun   sehingga persyaratan  telah  berubah sebelum sistem   itu   selesai,   sehingga   sistem   yang dibangun tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah lain adalah asumsi  bahwa  tahap  analisis  kebutuhan  metodologi  saja  akan  mengidentifikasi semua  persyaratan  penting.  Fakta  membuktikan  bahwa  hal  ini  jarang  terjadi, bahkan  untuk  proyek  dengan  para  profesional  yang  sangat  berpengalaman  di semua tingkat. Dimulai dengan ide-ide dari Brian Gallagher, Alex Balchin, Barry Boehm dan  Scott  Shultz,  James  Martin  mengembangkan pendekatan Rapid Application Development  selama tahun 1980 di IBM dan sakhirnya diresmikan   dengan menerbitkan bukunya pada tahun 1991, Rapid Application Development.
Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan waktu yang lama untuk membuatnya. Dua sistem RAD yang paling populer untuk Windows adalah Visual Basic dan Delphi.



















B.     Unsur Penting
RAD Mempunyai 4 Unsur Penting :
a)    Manajemen
Khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba (experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal (early adapter) yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara menggunakan metodologi-metodologi baru.

b)    Manusia
Daripada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus. Anggota dari tim ini adalah para ahli dalam metodologi dan alat yang  dibutuhkan  untuk  melakukan  tugas-tugas  khusus  mereka  masing-masing. Martin menggunakan istilah tim SWAT, dimana SWAT merupakan singkatan dari "Skilled With Advanced Tools" (ahli dengan alat-alat canggih).
Bagian  lain  dari  People  yang  memegang  peran  penting  termasuk:
Sponsor,   User  Coordinator,  Tim  Perencanaan  Persyaratan,   Tim  Perancangan Pengguna,   User   Review   Board,   Training   Manager,   Project  Manager, dan Pemimpin Workshop.

c)    Metodologi
Dasar-dasar metodologi RAD demikian meliputi:
Menggabungkan teknik terbaik yang tersedia dan menentukan urutan tugas yang akan membuat orang-orang teknik yang paling efektif.
-   Menggunakan prototipe yang pada akhirnya berubah menjadi produk akhir.
-   Menggunakan lokakarya, bukannya wawancara, untuk mengumpulkan persyaratan.
-   Memilih satu set CASE tools untuk mendukung pemodelan, prototyping, dan code generation.
Keterlibatan  pengguna diseluruh siklus hidup RAD memastikan kebutuhan dan harapan pengguna  jelas dipahami.  RAD mengambil  keuntungan dari alat  pengembangan  aplikasi  yang kuat  untuk  mengembangkan  aplikasi yang berkualitas tinggi dengan cepat.
Prototyping digunakan untuk membantu pengguna memvisualisasikan dan meminimalkan perubahan pada sistem seperti yang sedang dibangun, yang memungkinkan aplikasi untuk berevolusi interaktif.
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat   saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Seing  terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya  tanpa   menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan  dan  data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk  mengatasi  ketidakserasian  antara  pelanggan  dan  pengembang,  maka  harus dibutuhakan    kerjasama    yang   baik    diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui  dengan  benar  apa  yang  diinginkan  pelanggan  dengan  tidak  mengesampingkan segi-segi  teknis  dan  pelanggan  akan  mengetahui  proses-proses  dalm  menyelasaikan  sistem yang  diinginkan.  Dengan  demikian  akan  menghasilkan  sistem  sesuai  dengan  jadwal  waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci  agar  model prototype ini berhasil dengan baik  adalah dengan  mendefinisikan aturan-aturan  main  pada  saat  awal,  yaitu  pelanggan  dan  pengembang  harus  setuju  bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan  kebutuhan. Prototype akan dihilangkan  sebagian atau seluruhnya dan perangkat   lunak  aktual  aktual direkayasa  dengan  kualitas  dan implementasi yang sudah ditentukan.

d)   Peralatan
Tools  dalam  RAD  terutama  terdiri  atas  bahasa-bahasa generasi keempat dan  alat-alat rekayasa  peranti  lunak  dengan  bantuan  komputer  (computer-aided software  engineering - CASE)  yang  memfasilitasi  prototyping  dan  penciptaan kode.CASE  tools  menggunakan  komputer  untuk  membuat  dokumentasi  yang dapat berubah menjadi peranti lunak dan basis data operasional.


C.    Alur Proses
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
  1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).
  2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
  3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
  4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.










Pendekatan RAD model menekankan cakupan :

1)      Business Modeling
Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
*) Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis ?
*) Kemana informasi itu pergi?
*) Siapa yang memprosesnya ?

2)      Data Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik/attribut dari masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.

3)      Process Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

4)      Application Generation
Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang konvensional, metode pengembangan perangkat lunak RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat Bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi kontruksi perangkat lunak.

5)      Testing & Turnover
Karena proses metode pengembangan perangkat lunak RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen yang telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tapi komponen baru harus diuji.















D.    Keunggulan dan Kelemahan
Berikut adalah keunggulan dan kelemahan menggunakan RAD (Whitten, Bentley, Ditman, 2004):
Keunggulan :
1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.
2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek.
3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.
4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.
5. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dan prototype daripada dalam model sistem.

Kelemahan :
1. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung dan merawat sistem.
2.   Prototype-prototype RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.
3.    Prototype berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai.
4.        Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototype, tapi para stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.
5. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi tersebut.
6. Untuk proyek dengan skala besar, metode pengembangan perangkat lunak RAD membutuhkan sumber daya manusia yang cukup untuk membentuk sejumlah tim RAD yang baik.
7. Metode pengembangan perangkat lunak RAD membutuhkan pengembang dan pemakai yang mempunyai komitmen dalam aktivitas rapid-fire untuk melaksanakan aktivitas melengkapi sistem dalam kerangka waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD gagal.
8. Tidak semua aplikasi sesuai untuk metode pengembangan perangkat lunak RAD. Bila sistem tidak dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat problematic. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi.












BAB V
PENUTUP
Rapid Application Development merupakan seperangkat strategi yang terintegrasi yang ada dalam suatu kerangka kerja meneyeluruh yang disebut Information Engineering (IE).
Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu  yang sangat pendek.







0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home